Beranda | Artikel
Membuat Setan Menangis dengan Sujud Tilawah
Senin, 27 Juni 2016

-Jika selama ini kita sering menangisi dosa kita karena godaan setan, atau menangisi diri karena lemahnya iman menerima takdir, maka kita bisa membuat setan menangis dengan cara melakukan sujud tilawah ketika membaca ayat sajadah dalam Al-Quran

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ﺇِﺫَﺍ ﻗَﺮَﺃَ ﺍﺑْﻦُ ﺁﺩَﻡَ ﺍﻟﺴَّﺠْﺪَﺓَ ﻓَﺴَﺠَﺪَ ﺍﻋْﺘَﺰَﻝَ ﺍﻟﺸَّﻴْﻄَﺎﻥُ ﻳَﺒْﻜِﻰ ﻳَﻘُﻮﻝُ ﻳَﺎ ﻭَﻳْﻠَﻪُ – ﻭَﻓِﻰ ﺭِﻭَﺍﻳَﺔِ ﺃَﺑِﻰ ﻛُﺮَﻳْﺐٍ ﻳَﺎ ﻭَﻳْﻠِﻰ – ﺃُﻣِﺮَ ﺍﺑْﻦُ ﺁﺩَﻡَ ﺑِﺎﻟﺴُّﺠُﻮﺩِ ﻓَﺴَﺠَﺪَ ﻓَﻠَﻪُ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔُ ﻭَﺃُﻣِﺮْﺕُ ﺑِﺎﻟﺴُّﺠُﻮﺩِ ﻓَﺄَﺑَﻴْﺖُ ﻓَﻠِﻰَ ﺍﻟﻨَّﺎﺭُ

“Jika anak Adam membaca ayat sajadah, lalu dia sujud, maka setan akan menjauhinya sambil menangis. Setan pun akan berkata-kata:
“Celaka aku. Anak Adam disuruh sujud, dia pun bersujud, maka baginya surga. Sedangkan aku sendiri diperintahkan untuk sujud, namun aku enggan, sehingga aku pantas mendapatkan neraka. ”[1]

-Hukumnya adalah sunnah karena terdapat hadits Nabi shallalahu alaihi wa sallam sujud ketika membaca ayat sajadah [2] dan hadits lainnya beliau tidak sujud [3]

Syaikh Bin Baz menjelaskan,

ﺳﺠﻮﺩ ﺍﻟﺘﻼﻭﺓ ﺳﻨﺔ، ﻭﻫﻲ ﺳﺠﺪﺍﺕ ﻣﻌﻠﻮﻣﺔ ﻓﻲ ﺍﻟﻘﺮﺁﻥ ﺧﻤﺴﺔ ﻋﺸﺮ ﺳﺠﺪﺓ ﻓﻲ ﺍﻟﻘﺮﺁﻥ

“Sujud tilawah hukumnya sunnah, yaitu sujud ketika membaca ayat-ayat sajadah pada 15 ayat dalam Al-Quran” [4]

-Perlu diketahui bahwa sujud tilawah bukanlah shalat, sehingga TIDAK dipersyaratkan harus bersuci dahulu dan menghadap kiblat, akan tetapi ini adalah sunnah sebagaimana dijelaskan ulama [5]

-Tata cara sujud tilawah

1) Sujud tilawah dilakukan sekali saja

2) Caranya dan posisinya sebagaimana sujud dalam shalat

3) Tidak diawali dengan takbiratur ihram dan tidak diakhiri dengan salam jika di luar shalat, akan tetapi ada ulama yang berpendapat agar takbir ketika akan sujud tilawah [6]

4) Sedangkan dalam shalat, maka bertakbir ketika sujud tilawah maupun ketika bangkit [7]

-Bacaan ketika sujud tilawah adalah sebagaimana bacaan-bacaan ketika sujud dalam shalat,  sebagaimana dijelaskan oleh Imam An-Nawawi, beliau berkata,

ﻭﻟﻮ ﻗﺎﻝ ﻣﺎ ﻳﻘﻮﻝ ﻓﻲ ﺳﺠﻮﺩ ﺻﻼﺗﻪ ﺟﺎﺯ

“Jika membaca bacaan seperti bacaan dalam sujud shalat, maka boleh [8]

-Sunnahnya adalah membaca bacaan berikut,

a) Riwayat ‘Aisyah

ﺳَﺠَﺪَ ﻭَﺟْﻬِﻰ ﻟِﻠَّﺬِﻯ ﺧَﻠَﻘَﻪُ ﻭَﺻَﻮَّﺭَﻩُ ﻭَﺷَﻖَّ ﺳَﻤْﻌَﻪُ ﻭَﺑَﺼَﺮَﻩُ
ﺗَﺒَﺎﺭَﻙَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﺃَﺣْﺴَﻦُ ﺍﻟْﺨَﺎﻟِﻘِﻴﻦ

“Wajahku bersujud kepada Penciptanya, yang Membentuknya, yang Membentuk pendengaran dan penglihatannya. Maha Suci Allah Sebaik-baik Pencipta.” [9]

b) Riwayat ‘Ali bin Abi Thalib

ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﻟَﻚَ ﺳَﺠَﺪْﺕُ ﻭَﺑِﻚَ ﺁﻣَﻨْﺖُ ﻭَﻟَﻚَ ﺃَﺳْﻠَﻤْﺖُ ﺳَﺠَﺪَ ﻭَﺟْﻬِﻲ ﻟِﻠَّﺬِﻱ ﺧَﻠَﻘَﻪُ ﻭَﺻَﻮَّﺭَﻩُ ﻓَﺄَﺣْﺴَﻦَ ﺻُﻮَﺭَﻩُ ﻭَﺷَﻖَّ ﺳَﻤْﻌَﻪُ ﻭَﺑَﺼَﺮَﻩُ ﻓَﺘَﺒَﺎﺭَﻙَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﺃَﺣْﺴَﻦُ ﺍﻟْﺨَﺎﻟِﻘِﻴﻦَ

“Ya Allah! Kepada-Mu aku bersujud, karena-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah diri. Wajahku bersujud kepada Penciptanya, yang Membentuknya, yang Membentuk pendengaran dan penglihatannya. Maha Suci Allah Sebaik-baik Pencipta.” [10]

c) Riwayat Ibnu ‘Abbas

ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺍﻛْﺘُﺐْ ﻟِﻲ ﺑِﻬَﺎ ﻋِﻨْﺪَﻙَ ﺃَﺟْﺮًﺍ، ﻭَﺿَﻊْ ﻋَﻨِّﻲ ﺑِﻬَﺎ ﻭِﺯْﺭًﺍ، ﻭَﺍﺟْﻌَﻠْﻬَﺎ ﻟِﻲ ﻋِﻨْﺪَﻙَ ﺫُﺧْﺮًﺍ، ﻭَﺗَﻘَﺒَّﻠْﻬَﺎ ﻣِﻨِّﻲ ﻛَﻤَﺎ ﺗَﻘَﺒَّﻠْﺘَﻬَﺎ ﻣِﻦْ ﻋَﺒْﺪِﻙَ ﺩَﺍﻭُﺩَ ،

“Ya Allah! Tetapkanlah pahala untukku disisi-Mu dengan bacaan ini dan gugurkanlah dosa-dosaku! Jadikanlah dia sebagai tabunganku dan terimalah dia sebagaimana Engkau menerimanya dari hamba-Mu Daud”. [11]

-Jika sedang di atas kendaraan atau tidak memungkinkan sujud, maka sujud tilawah dengan isyarat menundukkan kepala [12]

-Demikian semoga bermanfaat

@Desa Pungka, Sumbawa Besar

Penyusun: Raehanul Bahraen

Artikel www.muslimAfiyah.com

Footnote:

[1] HR. Muslim

[2] Ibnu ‘Umar berkata,

ﻛَﺎﻥَ ﻳَﻘْﺮَﺃُ ﺍﻟْﻘُﺮْﺁﻥَ ﻓَﻴَﻘْﺮَﺃُ ﺳُﻮﺭَﺓً ﻓِﻴﻬَﺎ ﺳَﺠْﺪَﺓٌ ﻓَﻴَﺴْﺠُﺪُ ﻭَﻧَﺴْﺠُﺪُ ﻣَﻌَﻪُ ﺣَﺘَّﻰ ﻣَﺎ ﻳَﺠِﺪُ ﺑَﻌْﻀُﻨَﺎ ﻣَﻮْﺿِﻌًﺎ ﻟِﻤَﻜَﺎﻥِ ﺟَﺒْﻬَﺘِﻪِ

“Nabi shallalahu ‘alaihi wa sallam pernah membaca Al Qur’an yang di dalamnya terdapat ayat sajadah. Kemudian ketika itu beliau bersujud, kami pun ikut bersujud bersamanya sampai-sampai di antara kami tidak mendapati tempat karena posisi dahinya .” (HR. Bukhari dan Muslim)

[3] Dari Zaid bin Tsabit,

ﻗَﺮَﺃْﺕُ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟﻨَّﺒِﻰِّ – ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ – ‏( ﻭَﺍﻟﻨَّﺠْﻢِ ‏) ﻓَﻠَﻢْ ﻳَﺴْﺠُﺪْ ﻓِﻴﻬَﺎ

“Aku pernah membacakan pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam surat An Najm, (tatkala bertemu pada ayat sajadah dalam surat tersebut) beliau tidak bersujud. ” (HR. Bukhari dan Muslim)

[4] Sumber: www.binbaz.org.sa/noor/2373

[5] Syaikh Bin Baz Menjelaskan,

ﻭﺳﺠﺪﺓ ﺍﻟﺘﻼﻭﺓ ﻟﻴﺴﺖ ﻣﺜﻞ ﺍﻟﺼﻼﺓ، ﺑﻞ ﻫﻲ ﺧﻀﻮﻉ ﻟﻠﻪ ﻭﺗﺄﺱ ﺑﺮﺳﻮﻟﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ، ﻓﻼ ﻳﺸﺘﺮﻁ ﻟﻬﺎ ﺷﺮﻭﻁ ﺍﻟﺼﻼﺓ،

“Sujud tilawah bukanlah sujud dalam shalat tetapi ialah bentuk ketundukan/merendahkan diri kepada Allah dan mengikuti Rasul-Nya shallallahu alaihi wa sallam, sehingga tidak dipersyaratkan sebagaimana syarat shalat” [sumber: www.ibnbaz.org.sa/fatawa/1085]

[6] Sebagaimana pendapat syaikh Al-Utsaimin, beliau berkata

ﻛﻴﻔﻴﺔ “ﺳﺠﻮﺩ ﺍﻟﺘﻼﻭﺓ ” ﺃﻥ ﻳﻜﺒﺮ ﺍﻹﻧﺴﺎﻥ ﻭﻳﺴﺠﺪ ﻛﺴﺠﻮﺩ ﺍﻟﺼﻼﺓ ﻋﻠﻰ ﺍﻷﻋﻀﺎﺀ ﺍﻟﺴﺒﻌﺔ

“Tata cara sujud tilawah adalah bertakbir kemudian sujud sebagaimana sujud shalat dengan tujuh anggota badan (menyentuh tanah/lantai).” (Majmu’ Fatawa wa Rasail)

[7] Sebagaimana dalam hadits,

ﺇِﻥَ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲُّ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻳُﻜَﺒِّﺮُ ﻓِﻲ ﻛُﻞِّ ﺭَﻓْﻊٍ ﻭَﺧَﻔْﺾٍ

“sesungguhnya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bertakbir dalam setiap naik dan turun. [HR. Al-Bukhari 1/191]

[8] Raudhatut Thalibin 1/322

[9]  HR. Abu Dawud no. 1414 dan shahihkan al-Albani

[10] HR. Muslim

[11] HR. Tirmidzi dishahihkan Al-Albani

[12] Dari Ibnu Umar,

ﻭَﻋَﻦِ ﺍﺑْﻦِ ﻋُﻤَﺮَ : ﺃَﻧَّﻪُ ﺳُﺌِﻞَ ﻋَﻦِ ﺍﻟﺴُّﺠُﻮﺩِ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟﺪَّﺍﺑَﺔِ ﻓَﻘَﺎﻝَ : ﺍﺳْﺠُﺪْ ﻭَﺃَﻭْﻣِﺊْ .

Beliau ditanyakan mengenai sujud (tilawah) di atas tunggangan. Beliau mengatakan, “ Sujudlah dengan
isyarat. ” (Diriwayatkan oleh Al Baihaqi dengan sanad yang shahih )


Artikel asli: https://muslimafiyah.com/membuat-setan-menangis-dengan-sujud-tilawah.html